(2 Tim 4:15) Pekerja-pekerja yang sesat memiliki ciri:
- Tidak layak di hadapan Allah
? Malu sebagai murid Kristus
? Tidak setia, tidak mau menyelesaikan tugas, menyenangkan diri sendiri
? Malas - Tidak tahu kebenaran, mencari-cari pembenaran
? Tidak bertumbuh, berputar-putar di posisi yang sama
(2 Tim 2:20-22) Untuk menjadi pekerja yang benar kita harus bertumbuh jadi mulia. (Yak 1:22) Jadilah pelaku Firman, bukan hanya mendengar.
(Ibr 12:1-2) Pekerja yang benar memiliki ciri seperti seorang atlit. Ia harus rajin, mempersiapkan pertandingan dengan tekun, dan fokus kepada satu tujuan yaitu Tuhan Yesus. Kita harus waspada agar tidak melenceng sedikitpun, agar kita tidak miring ke kiri / ke kanan yang dapat membuat kita tersesat, menjadi pekerja yang sesat.
Hal-hal yang dapat mengubah fokus kita:
(Gal 5:13) Dosa, tantangan hidup, lingkungan dunia, dapat menggeser ketaatan untuk hidup kudus, atau menggeser ketaatan kita untuk melayani. Hal ini banyak terjadi bagi murid-murid Kristus yang baru bertobat.
(Mat 20:1-16) Di akhir zaman, akan ada orang-orang yang baru bertobat namun tetap diselamatkan. Bagi murid-murid Kristus yang dalam proses bertumbuh, jangan sampai kita menjadi pekerja yang iri hati.
(Luk 15:11-32) Dalam perumpamaan anak bungsu yang hilang, anak sulung berperilaku seperti pekerja yang teralihkan fokusnya karena iri hati, butuh pengakuan, merasa jadi korban, manipulatif.
Pekerja yang bergeser dari arah yang benar disebabkan karena mereka tidak memiliki kebenaran, namun mencari-cari pembenaran atas tindakannya. (Gal 6:4-6) Di dalam pelayanan, janganlah kita membanding-bandingkan diri kita dengan pekerja yang lain. Karena setiap pekerja memiliki tantangannya sendiri. Fokuslah kepada tugas kita masing-masing.
Agar kita tidak melenceng dari fokus kita, kita perlu teman seperjalanan yang akan membantu kita tetap ada di arah yang benar.
Saat kita ragu arah yang benar, fokuslah kepada Yesus. Setia dalam perkara kecil. Upayakan pertumbuhan walaupun kecil, namun kerjakan dengan setia.
Saat kita kesulitan mengatasi hal-hal yang membuat kita melenceng dari fokus, temukan polanya, ciptakan sistem solusinya. Nikmati prosesnya, usahakan pertumbuhannya. Mari bersama-sama kita berjuang sejak dini, awas tersesat.
Amin, Tuhan Yesus memberkati.
Pdt. Bondan Abraham